Nun jauh ditengah padang pasir Propinsi Timur Arab Saudi tepatnya di kota Abqiq (+ 400 km dari Riyadh) terlihat sebuah proyek dengan cerobong-cerobong besar yang mendongak ke langit. Proyek bernama Trubarabia ini merupakan kerjasama perusahaan Indonesia (PT. Truba Jaya Engineering – THE) dengan Arab Saudi (Arabian Bemco Contracting Co. - BEMCO) yang beroperasi sejak tahun 2002. Dari sinilah proyek-proyek kilang minyak, gas dan turbin listrik Arab Saudi dipasok. Dan, siapa sangka dibalik proyek ini ternyata terdapat 500 pekerja asal Indonesia yang umumnya tamatan Sekolah Tekhnik Menengah (STM) berhasil berkompetisi dengan karyawan asal negara lain seperti India, Bangladesh, Pakistan, Philippine dan Arab Saudi sendiri.
"Perusahaan dan pekerja asal Indonesia berhasil mendapatkan kepercayaan untuk membangun proyek ini yang akan digunakan untuk kepentingan dalam negeri Arab Saudi", kata Ir. Wahid Ramdan, Project Manager Trubarabia dalam pertemuannya dengan Duta Besar RI, Gatot Abdullah Mansyur disela-sela kunjungannya ke proyek tersebut, Senin, 28 Maret 2011.
Duta Besar RI yang didampingi PF 1 Ekonomi, Atase Tenaga Kerja, Atase Pendidikan Nasional, Atase Politik, Atase Kepolisian tersebut memang sengaja mengadakan kunjungan untuk mengetahui secara langsung keberadaan putra-putra Indonesia di salah satu proyek vital Arab Saudi ini.
Tidak hanya orang Saudi, pekerja asingpun merasa bangga dengan capaian pekerja Indonesia yang memang terampil dan quailified dibidangnya, tepat waktu serta sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
Sebagaimana diketahui, Propinsi Timur adalah "jantungnya" Arab Saudi. Dari propinsi inilah jutaan barel minyak dan gas dieksplorasi per harinya untuk menggerakkan perekonomian Arab Saudi. Oleh karena itu di propinsi ini banyak proyek mercusuar baik yang ditangani oleh BUMN Saudi, asing maupun joint venture.
Duta Besar RI pun menyatakan bangga akan kiprah putra-putra Indonesia di proyek ini seraya berharap suatu saat Indonesia akan mengurangi secara bertahap dan signifikan perekrutan dan penempatan unskill labour seperti pembantu rumah tangga, sopir dan menggantinya dengan skill labour karena akan lebih terjamin secara hukum.
"Kedepan kita harus mampu mengubah image dengan membuktikan bahwa bangsa Indonesia mampu bekerja dan bersaing di proyek-proyek mercusuar Arab Saudi," kata Duta Besar.
Dalam kesempatan tersebut, melalui Atase Pendidikan Nasional, KBRI Riyadh menawarkan program pendidikan Universitas Terbuka bagi karyawan Trubarabia.
Duta Besar RI mengharapkan agar para karyawan Trubarabia dapat memanfaatkan kesempatan sistim pendidikan jarak jauh tersebut agar bisa menjadi bekal di kemudian hari. "Sepulang dari Arab Saudi, Insya Allah kita bisa mendapatkan ilmu disamping penghasilan", kata Dubes mengakhiri kunjungannya. (sumber: KBRI Riyadh)
sumber : http://blog.kemlu.go.id/post/2011/03/30/Kiprah-Indonesia-di-Arab-Saudi.aspx
"Perusahaan dan pekerja asal Indonesia berhasil mendapatkan kepercayaan untuk membangun proyek ini yang akan digunakan untuk kepentingan dalam negeri Arab Saudi", kata Ir. Wahid Ramdan, Project Manager Trubarabia dalam pertemuannya dengan Duta Besar RI, Gatot Abdullah Mansyur disela-sela kunjungannya ke proyek tersebut, Senin, 28 Maret 2011.
Duta Besar RI yang didampingi PF 1 Ekonomi, Atase Tenaga Kerja, Atase Pendidikan Nasional, Atase Politik, Atase Kepolisian tersebut memang sengaja mengadakan kunjungan untuk mengetahui secara langsung keberadaan putra-putra Indonesia di salah satu proyek vital Arab Saudi ini.
Tidak hanya orang Saudi, pekerja asingpun merasa bangga dengan capaian pekerja Indonesia yang memang terampil dan quailified dibidangnya, tepat waktu serta sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
Sebagaimana diketahui, Propinsi Timur adalah "jantungnya" Arab Saudi. Dari propinsi inilah jutaan barel minyak dan gas dieksplorasi per harinya untuk menggerakkan perekonomian Arab Saudi. Oleh karena itu di propinsi ini banyak proyek mercusuar baik yang ditangani oleh BUMN Saudi, asing maupun joint venture.
Duta Besar RI pun menyatakan bangga akan kiprah putra-putra Indonesia di proyek ini seraya berharap suatu saat Indonesia akan mengurangi secara bertahap dan signifikan perekrutan dan penempatan unskill labour seperti pembantu rumah tangga, sopir dan menggantinya dengan skill labour karena akan lebih terjamin secara hukum.
"Kedepan kita harus mampu mengubah image dengan membuktikan bahwa bangsa Indonesia mampu bekerja dan bersaing di proyek-proyek mercusuar Arab Saudi," kata Duta Besar.
Dalam kesempatan tersebut, melalui Atase Pendidikan Nasional, KBRI Riyadh menawarkan program pendidikan Universitas Terbuka bagi karyawan Trubarabia.
Duta Besar RI mengharapkan agar para karyawan Trubarabia dapat memanfaatkan kesempatan sistim pendidikan jarak jauh tersebut agar bisa menjadi bekal di kemudian hari. "Sepulang dari Arab Saudi, Insya Allah kita bisa mendapatkan ilmu disamping penghasilan", kata Dubes mengakhiri kunjungannya. (sumber: KBRI Riyadh)
sumber : http://blog.kemlu.go.id/post/2011/03/30/Kiprah-Indonesia-di-Arab-Saudi.aspx
Ryan | Professional Umroh Tours
0856.2488.5342
279.300.32
satutours@gmail.com
Cek info Umroh :
Paket Umroh 2013
Paket Umroh Plus 2013
0 komentar:
Post a Comment