![]() |
umroh 2013 di indonesia |
Ada sebuah kenyatan yang menarik
yang kita saksikan saat ini, ia itu meningkatnya kaum Muslimin Indonesia unuk
menunaikan ibadah umroh di Tanah
suci Mekkah, dan tentu juga yang demikian itu terjadi pada kaum Muslimin di
Negara-negara lain. Teman-teman penulis yang berbisnis sebagai penyelenggara
ibadah haji dan umroh bisa
menceritakan, behwa dewasa ini terjadi peningkatan semangat yang luar biasa
dari kaum Muslimin untuk berumoh.
Jika
sekian tahun lalu, pada saat pemerintah Saudi Arabia mulai memperbolehkan kaum
muslimin menunaikan ibadah umoh, setelah selesai musim haji, biasanya belum
terlalu banyak orang melaksanakan umroh
kecuali beberapa bulan setelah itu, dan puncaknya pada saat umroh Ramadhan, tapi saat ini tidak lagi
seperti itu, begitu musim haji telah selesai, dan masjid Al-Haram di buka untuk
kaum Muslimin dari berbagai belahan dunia menunaikan ibadah umroh, langsung
ramai dan padat kaum muslimin menunaikan ibadah
umroh tersebut.
Tentu
banyak factor yang mendorong meningkatnya kaum muslimin berumroh di Baitullah, antara lain, karena semakin meningkatnya
kesadaran beragama kaum muslimin, semakin meningkatnya kesejahteraan hidup
secara ekonomi, ingin mewujudkan kerinduan sebagai seorang muslim terhadap
Baitullah, dan lain-lain.
Jika
pada masa lalu, menunaikan ibadah haji
dan umroh di pandang sebagai suatu perjalanan ibadah yang mahal dan mewah,
yang hanya mampu dilakukan oleh orang-orang tertentu, terutama orang islam yang
kaya, maka sekarang ini, ibadah haji dan umroh
telah dapat dilaksanakan oleh kaum Muslim dalam jumlah yang lebih banyak lagi.
Sebagaimana
di kemukakan di atas, bahwa salah satu factor pendorong meningkatnya gairah
kaum muslim melaksanakan umroh
adalah karena semakin meningkatnya kualitas iman dan kesadaran melaksanakan
agama. Sebagaimana yang terjadi pada ibadah haji.iman yang meningkat di dalam
diri, mendorong seorang muslim ingin meraih kesempurnaan dalam menjalankan
agamanya, dengan melaksanakan ibadah haji
dan umroh, selain ia mengucapkan syahadah, mendirikan shalat, menunaikan
zakat dan berpuasa pada bulan ramadhan. Ketika ia mendapati dirinya mampu
secara materi untuk berangkat ke Baitullah, maka ia pun berangkat ke Baitullah
menunaikan haji atau umroh, meskipun
ia seorang muslim yang kaya.
Sebab, boleh jadi ia kaya tapi
kikir untuk menggunakan hartanya demi ibadah kepada Allah. Dan orang-orang
islam yang seperti ini jumlahnya sangat banyak. Mereka kaya tapi tidak mau
menggunakan hartanya untuk haij dan
umroh. Mereka kaya tapi tidak mau bersedekah. Mereka hanya menggunakan
kekayaan untuk memenuhi berbagai kenikmatan material, dan bukan untuk ibadah
kepada Allah SWT.
Allah
SWT telah memperingakan di dalam Al-Quran “Hai
orang-orang yang beriman, jagalah harta-hartamu dan anak-anakmu melainkan kamu
dari mengingat kepoda Allah. Barang siapa yang berbuat semikian, makan mereka
itulah orang-orang yang rugi.” (QS. Al Munafikun : 9).
Nah, beberapa tahun terakhir ini
kita menyaksikan adanya sebuah kenyataan yang menggembirakan, terutama di
kota-kota besar, yaitu semakin banyak orang muslim yang makin sejahtera secara
materi, sekaligus semakin meningkat kesadaran dalam menjalankan ibahnya. Mereka
adalah orang-orang yang kaya harta, tapi juga beriman dan juga beribadah.
Mereka adalah orang-orang yang kaya dan rajin sholat. Mereka kaya dan rajin
bersedekah. Mereka kaya dan menunaikan ibadah haji dan umroh, dan seterusnya.
Dan sesungguhnya, Allah SWT menghendaki agar
kesibukan kita dalam urusan duniawi, kekayaan yang kita miliki pula hendaklah
tidak menghalangi untuk mengingat Allah dan beribadah kepada-Nya. “laki-laki yang tidak dilalaikan oleh
perniagaan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingat Allah, dan dari
mendirikan sholat, dan dari menunaikan zakat. Mereka takut pada suatu hari,
yang di hari itu, hati dan penglihatan menjadi goncang.” (QS. An Nur :37 ).
0 komentar:
Post a Comment