Sesungguhnay
sangat banyak tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang terdapat di alam semesta
ini. Allah SWT memerintahkan manusia agar memperhatikan dan merenungkan
tanda-tanda Kekuasaan-Nya itu, agar semakin kokoh seyakinan dan keimanan mereka
kepada Allah SWT sebagai Tuhan pencipta alam semetsta.
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ
وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ | الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَامًا
وَقُعُودًا وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ
وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. “ (QS.
Ali Imran : 190-191).
Adalah suatu hal
yang sangat penting bagi seorang muslim untuk selalu memperhatikan dan
memikirkan berbagai tanda Kekuasaan atau Kebesaran Allah. Sehinggabagi orang yang telah beriman,
akan semakin kuat imannya kepada Allah, sedangkan bagi orang yang masih lemah
iman, agar imannya menjadi kuat.
أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ
كَيْفَ خُلِقَتْ | وَإِلَى السَّمَاء
كَيْفَ رُفِعَتْ | وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia
diciptakan, Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana
ia ditegakkan? “ (QS. Al Ghasyiah
: 17-19).
Manusia itu
menyukai peristiwa-peristiwa luar biasa, menyukai keajaiban, yang membuatnya
kagum lau mempercayai kekuatan dan kehebatn siapa yang mewujudkan keajaiban
atau keluarbiasaan tersebut. Karena itu, ketika para Nabi dan Rasul Allah
diutus kepada manusia, Allah SWT membekali mereka dengan mukjizat, sehingga
umat manusia yang didatangi oleh seorang Nabi atau Rasul Allah, menjadi percaya
bahwa ia sebagai utusan Allah.
Seorang yang
melaksanakan Haji atau Umroh, akan menyaksikan banyak sekali tanda-tanda
kekuasaan atau Kebesaran Allah, yang terdapat di Makkah dan sekitarnya, yang
terdapat di masjid al-Haram, di Baitullah, sehingga akan membuat semakin
beriman kepada Allah, bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
sesuatu. Tidaka ada kebesaran mahluk siapapun yang mampu menandingi Kekuasaan Allah
SWT.
Mari kita
perhatikan dan renungkan beberapa diantara sekian banyak tanda Kekuasaan Allah
di Makkah, dan yang paling agung serta menakjubkan adalah Ka’bah-Baitullah, dan
apa-apa yang ada di sekitarnya.
Salah satu tanda
kebesaran dan kekuasaan Allah yang sangat besar, yang dapat sisaksikan oleh
orang yang melaksanakan ibadah Umroh dan Haji adalah adanya Ka’bah-Baitullah,
yang merupakan tempat utama pelaksanaan ibadah umroh atau haji. Ka’bah adalah
bangunan peribadatan tertua yang ada di muka bumi.
Ka’bah adalah
bangunan, atau rumah yang pertama kali dibangun sebagai tempat manusia
beribadah kepada Allah SWt. Ka’bah atau Baitullah itu telah ada sejak pertama
kali manusia menginjakkan kakinya di bumi. Bahkan, menurut sahabat Nabi bernama
Abdullah bin ‘Amr ibn al-‘Ash, “Ka’bah atau Baitullah diciptakan sebelum 2000
tahun sebelum bumi diciptakan. Pada saat itu berbentuk debu putih. Hingga
akhirnya Arsy berada di atas air dan bumi berada di bawahnya laksana buah
kelapa. Maka dibentangkanlah ia darinya.” (Dikutip dari Dr. Muhammad Ilyas
Abdul Ghani).
Ada sebuah
keterangan dari Abdullah bin Umar yang mengatakan , “Tatkala Allah menurunkan
atau mengeluarkan Adam dari surge, Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku akan
menurunkan bersamamu satu rumah dan tempat perhentian, yang akan dikelilingi (thawaf) disekitarnya, sebagaimana
Arsy-Ku dikeliling. Kemudian dia akan dijadikan tempat shalat, sebagaimana di
jadikan tempat shalat…”
Berbagai
keterangan menyebutkan, bahwa pembangunan Ka’bah itu semula-mula dilakukan oleh
malaikat, kemudian oleh Nabi Adam ‘alaihissalam.
Dengan demikian, bisa dibayangkan, betapa sangat tuanya bangunan Ka’bah, yanga
sama dengan umur manusia dengan menghuni bumi, dan mungkin lebih tua dari bumi,
dan Ka’bah itu tetap ada dan kokoh berdiri hingga saat ini, bahkan hingga
terjadi hari kiamat.
Allah SWT
berfirman,
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ
لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula
dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah
(Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS. Ali Imran :96).
Sejarah
mencatat bahwa bangunan-banguna megah, istana-istana raja, benteng-benteng
kokoh yang pernah dibangun oleh para penguasa, para raja, yang lebih belakangan
adanya sesuai masa hidup dan kekuasaan raja tertentu, akan tetapi
banguna-bangunan yang kokoh itu telah hancur, telah musnah, sementara Ka’bah
jauh lebih tua dari pada bangunan-bangunan manusia tersebut.
Banyak
bangunan-bangunan bersejarah, yang pada masa lalu banyak di kunjungi oleh
manusia, karena bangunan tersebut sedemikian indah dan tersohor pada masanya.
Tapi kini bangunan tersebut hanya tinggal nama dan peninggalan sejarah masa
lalu, dan manusia tidak lagi tertrarik mengunjunginya.
Sungguh
berbeda dengan Ka’bah atau Baitullah yang sejak awal adanya selalu ramai
dikunjungi oleh manusia (kaum muslim) hingga saat ini, dan semakin lama kian
bertamabah banyak kaum muslim yhaji atau umroh).
ang mengunjungi Ka’bah untuk melaksanakan ibadah
(
Bahkan,
karena keinginan kaum muslim dari seluruh penjuru dunia untuk mendatanginya
lebih banyak dari pada daya tamping tempat-tempat beribadah di Ka’bah atau
Tanah Suci Makkah, maka harus dibuat aturan pembatasan jumlah kaum muslim dari
setiap Negara, yang hendak menunaikan haji, setiap kali dating musim haji.
Inilah
salah satu bukti Kebesaran dan Kekuasaan yang Allah SWT tunjukan melalui Ka’bah
dari maksud dan rencana jahat orang kafir untuk menghancurkannya, seperti yang
pernah dilakukan oleh Abrahah dengan pasukan bergajahnya.
Di
dalam berbagai kisah tentang perjalanan Abrahah dan pasukan bergajahnya ke
Mekkah untuk menghancurkan Ka’bah, telah
terjadi berbagai peristiwa, yang menunjukan perlindungan Allah terhadap Ka’bah.
Diantaranya, “Bahwa Allah telah membuat gajah dan pawangnya menjadi buta, lalu duduk
meminta makannan kepada orang-orang.” (Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisyam).
Diriwayatkan pula, “Bahwa ketika gajah yang paling besar pada pasukan Abrahah
telah mendekati dataran tinggi Mekkah, tiba-tia gajah itu tiadak mau berjalan
kea rah Mekkah. Dan pada waktu Abrahah mengalihkan gajah tersebut kea rah lain,
maka gajah itu mau berjalan.”
Dan
akhirnya Abrahah dan pasukan bergajahnya dihancurkan oleh Allah SWT. Dan Allah
mengabadikan peristiwa tersebut di dalam Al-Quran, “Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhan-mu telah bertindak terhadap
tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipudaya mereka (untuk
menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia? Dan Allah mengirimkan kepada mereka
burung-burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu yang
berasal dari tanah yang terbakar. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun
yang dimakan ulat.” (QS. Al Fiil : 1-5).
0 komentar:
Post a Comment