.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Umroh Satutours : Agar Dosa Dapat Sirna

umroh 2014
umroh 2014


Tidak ada keinginan manusia yang paling sempurna kecuali mendapatkan ridha dari Allah. Pintu gerbang menuju keridhaan Allah tersebut adalah maghfirah alias pengampunan dari-Nya. Kita tahu setiap manusia lahir dalam keadaan suci dari segala dosa dan kesalahan. Dalam ajaran tidak dikenal dosa warisan. Namun dalam perjalanan hidup manusia, terutama setelah aqil baligh, tidak ada satupun manusia yang bebas dari dosa dan kesalahan, kecuali para Nabi dan Rasul Allah swt. tapi semua dosa manusia akan mendapatkan ampunan Allah swt., sepanjang manusia tersebut berusaha untuk mendapatkan ampunan-Nya. 
Rasulullah saw., mengatakan bahwa setiap manusia pasti berdosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang bertaubat. Apa yang paling diinginkan oleh mereka yang berusaha bertaubat? Ya, mereka ingin dosanya diampuni. Ibadah haji dan atau ibadah Umroh adalah merupakan salah satu upaya manusia agar dosanya diampuni. Untuk itu sungguh sayang apabila kita melakukan haji dan umroh tidak memanfaatkan momen tersebut. 
umroh 2014
Dalam ajaran Islam ada beberapa cara agar dosa dan kesalahan seseorang dihapuskan. Adalah penting untuk disadari bahwa semakin berat dan besar dosa seseorang maka semakin berat pula proses perjuangan untuk memperoleh penghapusannya. Beberapa alternatif cara menghapuskan kesalahan dan dosa, harus segera menyadari kesalahan dan dosanya serta membaca istighfar, memohon ampunan kepada Allah swt., meminta maaf kepada manusia dan menghentikan perbuatan dosanya. 
Kiat lain menghapuskan dosa adalah memperbanyak membaca istighfar seraya memohon ampunan di waktu sahur dan selepas melakukan shalat qiyamullail atau tahajud. Ada macam doa untuk memohon ampunan kepada Allah swt., seperti yang diajarkan di dalam Al-Qur’an. Diantaranya adalah, 
Doa Nabi Adam 
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi” (al-A’raaf:23)
Doa Nabi Yunus a.s 
Bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim” (al-Anbiyaa’:87)
Atau Doa-doa Taubat yang lainnya.
Allahuma, ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi maaf, menyukai setiap hamba-Mu yang meminta maaf, karena itu maafkanlah aku..”
Atau 
  “Maha Suci Allah, dan segala puji milik-Nya, Maha Suci Allah Yang Agung, karena itu ampunilah kami, ya Allah..” 
Dan yang paling penting adalah melakukan taubatannasuha, taubat yang sungguh-sungguh, yaitu berhenti dari perbuatan salah dan dosa, menyesal atas dosa yang sudah terlanjur dilakukan, berjanji tidak akan mengulangi perbuatan salah dan dosa dan mengiringinya dengan memperbanyak amal saleh.
Sedangkan apabila melakukan kesalahan dan dosa yang berkaitan dengan manusia, seseorang muslim harus meminta maaf kepada yang bersangkutan. Apabila yang bersangkutan telah wafat atau sulit untuk bisa ditemui, maka seseorang muslim hendaknya banyak berdoa untuk keselamatan dan ampunan bagi yang bersangkutan. Kalau kesalahan dan dosa berkaitan dengan harta (misalnya masalah utang), maka harta tersebut harus dikembalikan atau minta dihalalkan. Dan kalau yang bersangkutan sudah wafat atau sulit dijumpai, kembalikan harta pembayaran tersebut kepada keluarganya. Kalau keluarganya juga tidak ada, maka harta tersebut diserahkan kepada Baitul Mal atau untuk membantu orang-orang yang sangat memerlukan. 
Apabila sudah bertaubat dan sudah meminta maaf kepada orang lain tapi masih merasa dosanya terlalu besar untuk dihapuskan maka sejumlah kebajikan dan amal shaleh yang sangat memungkinkan dapat menghapus kesalahan dan dosa. Contoh amal shaleh yang disebutkan Nabi saw., dapat menghapuskan dosa di antaranya adalah melakukan shalat malam secara rutin, melakukan shaum sunah secara rutin, melakukan ibadah haji atau umroh, selalu melakukan shalat berjamaah di masjid, banyak berdzikir dan berdoa serta men-dawam¬-kan (merutinkan) membaca Al-Qur’an, sering dan banyak memberi zakat, infak dan shadaqah, khidmat (hormat dan berbuat baik) kepada orang tua (ibu dan ayah, terutama ibu), menolong fakir miskin atau orang yang dapat kesulitan, bersabar dan tawakal ketika mendapat musibah dan kesulitan, tidak dendam ketika dizalimi atau di fitnah orrang lain, tidak melakukan pembalasan membuka aib orang yang membeberkan aib dirinya, pasrah setelah berusaha ketika kekayaan diambil atau dirampas orang lain atau dimakan binatang, ikhlas dan ridha menerima sanksi hukuman yang ditetapkan Allah swt., atas dosa dan kesalahan yang telah diperbuatnya, seperti qishas dan lain-lain.

sumber : Antar Aku ke Tanah Suci karya miftah faridl

0 komentar:

Post a Comment